Memberi atau berbagi merupakan perbuatan terjadi. Namun apa jadinya jika pemberian itu diungkit-ungkit kembali? misalnya dengan kalimat "bukankah itu dulu aku yang memberinya sehingga kamu bisa sukses seperti ini" dan lain-lain.

Mengungkit pemberian kepada orang merupakan salah satu penyakit atau maksiat lidah. Larangan mengungkit pemberian kepada orang lain ini tercantum dalam Al Quran.

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian batalkan (pahala) sedekah kalian dengan mengungkit-ungkit pemberian dan menyakiti (yang diberi).” (QS. Al-Baqarah [2]: 264)

Dalam ayat di atas, Allah Ta’ala jelaskan bahwa perbuatan suka mengungkit-ungkit pemberian yang telah disedekahkan atau dihadiahkan kepada orang lain itu dapat membatalkan (menghapuskan) pahala. Dan perbuatan suka mengungkit-ungkit pemberian menunjukkan kurangnya iman orang tersebut.

Agar pahala pemberian/shadaqoh tetap utuh, dan menuai barokah yaitu dengan menghindari mengungkit-ungkit apa yang telah diberikan kepada orang lain. Semoga kita dijauhkan dari sifat seperti itu yaa, aamiin ya rabbal alamiin.

Salah satu perbedaan paling signifikan pada seorang wanita antara sebelum hamil dan saat hamil adalah perubahan berat badan. Perempuan yang sedang hamil, cenderung mengalami kenaikan berat badan yang begitu drastis. Kenaikan berat badan normal ibu hamil terjadi mulai pada trimester pertama. Berat badan akan meningkat meskipun relatif sedikit. Ada juga yang belum ada peningkatan sama sekali, bahkan berat badan cenderung berkurang karena mual dan muntah. Namun berat badan ibu hamil akan meningkat tajam saat sudah memasuki trimester ke 2 hingga 3.

Penyebab kenaikan berat badan saat hamil tidak hanya dikarenakan tingginya nafsu makan yang sering terjadi pada ibu hamil. Namun, ada faktor lain juga yang berhubungan dengan pertumbuhan janin dalam rahim. Lalu, apa saja itu? Nah, berikut faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi kenaikan berat badan pada ibu hamil terutama di trimester 2 dan 3.

1. Payudara (1 kg)

2. Rahim (1 kg)

3. Janin (3 kg)

4. air ketuban (1kg)

5. Plasentan (0.5 - 1 kg)

6. cadangan lemak (2.5 kg)

7. peningkatan volume cairan (1.5 kg)

8. peningkatan volume darah (1 kg)

Menurut ahli spesialis gizi klinik, bila ibu hamil selama kehamilan terlalu sedikit mengalami kenaikan berat badan, ibu bisa berisiko mengalami malnutrisi. Nah, dampaknya bisa membuat kondisi plasenta menjadi kurang baik. Hal inilah yang ujung-ujungnya bisa berdampak pada kesehatan janin. Pasalnya, malnutrisi bisa membuat aliran makanan ke janin jadi terganggu, sehingga menyebabkan pertumbuhan janin jadi tak optimal. Misalnya, fungsi saraf berkurang atau lambat, sehingga bisa menurunkan tingkat kecerdasannya.  

Selain memiliki dampak negatif bagi janin, ibu hamil yang kekurangan berat badan juga mesti mewaspadai risiko anemia. Kata ahli, anemia sendiri merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi tertinggi pada wanita hamil. Di Indonesia sendiri, angkanya bisa mencapai 70 persen, dan wanita bertubuh kurus lebih rentan terkena anemia karena umumnya mereka mengalami defisiensi zat besi akibat asupan makanan yang kurang (sumber : halodoc.com).

Nah, itu ya Bun sedikit penjelasan tentang berat badan ibu hamil. Yang saat ini sedang hamil, semoga diberikan kesehatan selalu dan proses yang lancar sampai persalinan nanti, aamiin ya rabbal alamiin

Sebagai seorang muslim, kita diperintahkan untuk mencari dan memakan makanan dari yang halal serta menjauhi yang haram. Larangan untuk mengonsumsi makanan haram tertuang dalam Al Quran berikut ini.

“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 188).

Makanan haram dalam pembahasan ini mencakup terhadap dua hal. Pertama, makanan yang secara dzatiyah memang diharamkan untuk dikonsumsi, seperti daging babi, daging bangkai, dan sejenisnya. Kedua, makanan yang secara dzatiyah dihalalkan oleh syara’, namun karena didapatkan dengan cara yang haram, ia berubah status menjadi haram, seperti daging sapi hasil curian, membeli makanan dengan uang yang haram, dan contoh-contoh sejenisnya.

Dua jenis makanan di atas adalah makanan yang haram untuk dikonsumsi oleh seorang Muslim dan wajib untuk menghindarinya. Namun, dalam perjalannya kerap kali kita tidak sengaja atau bahkan tidak tahu apa yang kita bawa ini termasuk halal atau haram. Karenanya, selain berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari yang haram, kita juga dianjurkan untuk berdoa agar terhindar dari harta yan haram seperti berikut ini:

"Allahummak finii bi halaalika 'an haraamika wa aghnii bi fadlika 'amman siwaka"

artinya : “Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi)

Saat anak kita dipukul oleh temannya, seringkali kita sebagai orang tua merasa dilema. Di satu sisi, tidak ingin ada orang lain yang berbuat jahat apalagi sampai bertindak memukul pada anak kitA sehingga serta merta menyuruh si anak untuk membalas pukulan temannya. Namun di sisi lain, jika kamu menyarankan anak untuk diam saja, artinya kamu membenarkan kekerasan atau perilaku keliru orang lain terhadap dirinya.

Lalu, bagaimana seharusnya sikap orangtua yang tepat untuk menghadapi hal tersebut?

Berikut ini beberapa hal yang bisa Bunda lakukan saat mengetahui ada anak lain memukul temannya.

1. Tolong anak kita terlebih dahulu

Tanyakan apakah kondisinya baik-baik saja atau ada yang sakit. Validasi Perasaannya dan pastikan dia berada di posisi yang aman

2. Sadari emosi yang muncul

Ambil jeda untuk melihat sekitar dan merespon secara sadar entah kita emosi atau marah. Hindari respon langsung/spontan tanpa pikir panjang

3. Melindungi anak-anak lain di sekitar

Saat orang tua anak yang memukul tidak ada di tempat kejadian, kita bisa coba sampaikan ke anaknya dengan lembut. contohnya, "kamu boleh bermain prosotan itu, tapi harus gantian ya, tunggu giliran dan jangan mendorong anak lainnya"

4. Ingatkan atau beritahu orang tua anak tersebut

Saat orang tua anak yang mendorong ada di tempat kejadian, kita bisa coba sampaikan baik-baik. "Saya ngga tahu tadi Bapak/Ibu memperhatikan anak Bapak/Ibu memukul anak saya atau tidak. Jadi tadi saya kasih tau kalau memukul itu tidak baik, saya harap ngga papa ya Bun"

Sebaiknya, Mama mengajarkan ia menghindari dahulu temannya. Bicaralah kepada orang tua si pemukul atau guru tentang situasi yang ada. Yakinkan bahwa ini adalah masalah bersama, dan harus diselesaikan bersama.
Pada usia tertentu, anak memang sering, dan umumnya, menunjukkan perilaku agresif, seperti memukul. Hal itu muncul ketika ia ingin melindungi dirinya, kesenangannya, serta segala sesuatu tentang dirinya.

"Hanna waladat maryam, wa maryam waladat 'isa, ukhruj ayyuhal maulud, biqudrotil malikil ma'bud"

Doa ini dipercaya sangat mujarab dibaca untuk memudahkan proses persalinan seorang perempuan. Para ulama juga menganjurkan membaca ini di detik-detik menjelang persalinan.

Doa ini tidak hanya dibaca oleh Bunda, tapi juga bisa dibaca Ayah saat menemani Bunda bersalin. Jadi jangan lupa tag si Ayah juga, ya!

Apakah Bunda sudah pernah mengamalkannya dan merasakan mujarabnya doa ini?
Share pengalaman Bunda di kolom komen yuk!

Rumah yang menjadi tempat tinggal manusia terkadang juga dijadikan tempat singgahan setan sehingga membuat penghuninya gelisah dan tidak menginginkannya.

Karena itulah Allah Ta'ala juga memberikan manusia cara untuk melindungi diri dari setan begitu juga cara mengusir setan dari rumah yang menjadi tempat tinggal manusia yaitu dengan membaca surat Al Baqarah.

Semoga bisa kita amalkan dan bisa membentengi rumah-rumah kita dari gangguan Setan, amiin ya rabbal alamiin